REALISASI JANJI MEMBANGUN NEGERI
Sebagai institusi pendidikan tinggi, Universitas Prasetiya Mulya memahami bahwa masalah sosial tak akan selesai hanya dengan menciptakan lulusan cerdas.
Penguatan sumber daya manusia lewat praktik kewirausahaan sosial juga perlu dilakukan agar ketimpangan yang terjadi di masyarakat dapat teratasi.
MENGAPA
KEWIRAUSAHAAN SOSIAL?
Kewirausahaan sosial atau social entrepreneurship (sociopreneur) dinilai sebagai solusi dalam upaya mempercepat penurunan angka pengangguran dan kemiskinan.
Pasalnya, usaha tersebut menawarkan manfaat lebih ketimbang sekadar menciptakan lapangan kerja. Bahkan, mampu merangkul kelompok yang tidak terserap sektor ekonomi formal.
Riset The United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UN-ESCAP) 2018 bersama British Council yang bertajuk “Membangun Ekonomi Kreatif dan Inklusif: Profil Usaha Sosial di Indonesia” menemukan bahwa terdapat 340.000 kewirausahaan sosial di Indonesia yang berkontribusi terhadap perekonomian atau sebesar 1,9 persen dari pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia.
petik.png
                Sociopreneur juga berkontribusi bagi
pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan
alias sustainable development goals (SDGs) petik.png
Profesor James Williams Herbert
peneliti pembangunan sosial dan kesejahteraan dari Arizona State University
Best Experience on portrait mode,
lets rotate your device.