iphone

Please use potrait mode

Loading

facebook icon Twitter icon whatsapp icon
text

TBC di Indonesia memiliki sejarah panjang.

Jejaknya bahkan tergambar pada salah satu relief Candi Borobudur.

images peta line

ABAD KE-8

TBC di Indonesia diduga sudah ada sejak abad ini. Dugaan tersebut merujuk pada penemuan relief yang menggambarkan seorang bertubuh kurus sedang sakit di panel Lalitawistara.

line

ZAMAN HINDIA-BELANDA

Pada era kolonialisme Belanda, Indonesia menghadapi sejumlah masalah kesehatan, salah satunya TBC.

Di belahan dunia lain, yakni Jerman, seorang bakteriolog Robert Koch merilis penemuan soal TBC.

Pada 24 Maret 1882, Robert Koch menemukan bakteri penyebab TBC, Mycobacterium tuberculosis.

Momen itu diperingati sebagai Hari Tuberkulosis Sedunia.

borobudur

Sumber: KRUIF, Paul de. Mikrobenjager. Orell Fussli, Zurich, 1927.

line

1908

Centrale Vereniging Voor Tuberculose Bestrijding (CVT) didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda. Upaya ini berfokus pada pengasingan orang dengan TBC ke sanatorium untuk diberikan pengobatan berupa istirahat dan terapi diet.

line

Sumber: mediakom.kemkes.go.id

1933

CVT berganti nama menjadi Stichting Centrale Vereniging tot Bestrijding (SCVT) yang membawahi biro-biro konsultasi TBC.

Ahli radiologi asal Belanda dr Van der Plaats ditunjuk sebagai pemimpin SCVT.

Upaya penanggulangan TBC semakin luas, tidak hanya untuk orang dengan TBC, tapi juga menyasar masyarakat umum.

Momen ini sekaligus menjadi awal perkembangan pulmonologi di Indonesia.

line

1939

Berdiri 15 sanatorium untuk merawat orang dengan TBC paru di Pulau Jawa dan Sumatera.

Berdiri 20 consultatiebureau di Pulau Jawa. Sarana ini berfungsi sebagai penyuluh serta pusat pengobatan TBC.

Biro-biro konsultasi di bawah SCVT mengobati orang dengan TBC melalui tindakan aktif, yaitu pembedahan terapi kolaps yang bertujuan memperpendek masa perawatan.

Sumber: Troppenmuseum mediakom.kemkes.go.id

line

Sumber: Arsip nasional indonesia

ZAMAN ORDE LAMA

1949

Berdiri Balai Pemberantasan Penyakit Paru-paru (BP4) di 53 lokasi di Indonesia. Diagnosis TBC hanya berdasarkan hasil rontgen dada.

1950

Jenderal Soedirman meninggal karena TBC.

1963-1965

Survei Prevalensi TBC pertama kali dilaksanakan di Kabupaten Malang dan Kota Yogyakarta. Survei ini dibantu oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

1968

Berdiri Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI).

line

ZAMAN ORDE BARU

1969-1970

1972-1973

1976

1992 - 1993

1994

line

ZAMAN REFORMASI-SEKARANG

1999

Menteri Kesehatan RI Dr dr Achmad Sujudi membentuk Gerakan Terpadu Nasional (Gerdunas) TBC pada 24 Maret 1999. Gerakan ini menjadi cikal bakal kemitraan TBC Indonesia.

2004

Survei prevalensi TBC secara nasional dilakukan oleh Litbangkes Depkes RI.

2006

Survei resistensi obat TBC dilakukan pertama kali.

2009

Penerapan Program Nasional Pengendalian TBC Resistan Obat (TBC RO).

2010

Strategi nasional program pengendalian TBC fokus pada penyediaan layanan TBC berkualitas secara universal dengan menerapkan Jejaring Layanan Pemerintah Swasta atau Public Private Mix (PPM).

line

2013

  • Penyematan lambang STOP TBC oleh Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo sebagai pencanangan mobilisasi sosial TNI dalam penanggulangan TBC.
  • Pendirian Forum Stop TB Partnership Indonesia (FSTPI) oleh pengusaha alm Ir Arifin Panigoro bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) beserta para pakar, aktivis, dan advokat penanggulangan TBC di tingkat nasional.
line

2014

  • Indonesia mencapai target Millennium Development Goals (MDG‘s) dalam penanggulangan TBC berdasarkan prevalensi mikroskopis, yaitu sebesar 297 per 100.000 penduduk.
  • Aksi temuan kasus TBC lewat pendekatan keluarga masuk ke dalam program Gerakan Masyarakat Sehat (Germas).

2015

  • TBC menjadi program prioritas presiden dan salah satu sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RP JMN) 2015-2019.
  • Wajib Notifikasi TBC masuk ke dalam peraturan tentang pengendalian TBC.
  • Peta jalan eliminasi TBC di Indonesia 2015-2035 dibuat.

2016

  • Kemenkes RI menggaungkan kampanye Temukan TBC, Obati Sampai Sembuh (TOSS).
  • "Temukan gejala di masyarakat, obati TBC dengan tepat, dan pantau pengobatan TBC sampai sembuh."

line

2018

  • Yayasan Kemitraan Strategis Tuberkulosis Indonesia atau Stop TB Partnership Indonesia (STPI) didirikan oleh alm Ir Arifin Panigoro. Pendirian yayasan ini bertujuan untuk merealisasikan visi kemitraan multipihak dan lintas sektor dalam mewujudkan Indonesia bebas TBC.
  • Forum STPI dan pemerintah Indonesia berpartisipasi dalam Sidang Umum PBB tentang tuberkulosis pertama pada September 2018 di New York, Amerika Serikat.
line

2019

  • WHO dan Kemenkes RI menyelenggarakan Youth Town Hall di Indonesia. Acara yang merupakan program penanggulangan TBC ini dihadiri lebih dari 240 kaum muda dari mancanegara. Youth Declaration Against Tuberculosis dilahirkan di Jakarta, Indonesia.
  • Kemenkes dan STPI berkomitmen global untuk mengeliminasi TBC dalam Lokakarya dan Pertemuan Tingkat Tinggi Multi-Sektor. Penanggulangan TBC melibatkan kementerian, lembaga, anggota DPR RI, dan mitra internasional untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan mengeliminasi TBC.

2020

Gerakan Bersama Menuju Eliminasi TBC yang diinisiasi Kemenkes, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, serta didukung oleh Forum STPI, digelar. Dalam acara ini, Presiden Joko Widodo mengerahkan lintas sektor untuk mengakselerasi upaya eliminasi TBC di Indonesia.

line

2021

  • Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis. Beleid ini dibuat sebagai acuan bagi kementerian, lembaga, pemerintah daerah (pemda), pemerintah desa, serta pemangku kepentingan lain dalam melaksanakan penanggulangan TBC.
  • Kemenkes RI bersama STPI dan sejumlah mitra menyelenggarakan "TB Summit 2021". Acara ini bertujuan untuk memperkuat komitmen semua pihak, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, swasta, hingga masyarakat, dalam upaya pencegahan dan pengendalian TBC, serta mendorong inovasi demi mewujudkan Target Eliminasi.
line

2022

  • Selaku Presidensi G20 2022, Kemenkes RI bersama STPI menyelenggarakan Side Event Tuberculosis dalam pertemuan pertama Health Working Group.
  • Sekitar 49 persen kasus TBC di dunia terjadi di negara peserta G20. Paling banyak di India, Cina, Indonesia, Rusia, Brazil, dan Afrika Selatan.