Sebagai negara kepulauan yang terletak di tengah garis ekuator,
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber energi.
Di sini, potensi energi angin melimpah.
Paparan sinar surya terus ada sepanjang tahun.
Persediaan mineral dan tambang pun cukup banyak.
Belum lagi kekayaan dari perairan yang juga bisa dimanfaatkan dengan bijak.
Semua itu bisa jadi modal bagi Tanah Air untuk mencapai kemandirian energi.
Secara geografis, Indonesia memang negara kepulauan yang luas.
Distribusi dan penyediaan sumber energi yang merata dari pusat hingga pelosok sudah jadi tantangan bagi negeri ini sejak dulu.
Pelan-pelan dan bertahap, Indonesia tak hanya menuju kemandirian energi,
tapi juga kedaulatan energi hingga menciptakan energi berkeadilan.
Melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), khususnya Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) ESDM yang memiliki tugas utama melaksanakan penelitian dan pengembangan, perekayasaan teknologi, pengkajian dan survei serta pelayanan jasa di bidang energi dan sumber daya mineral, kontribusi nyata dilakukan.
Berdiri sejak 2001, Balitbang ESDM berhasil menciptakan
karya-karya inovasi teknologi pada bidang energi dan
sumber daya mineral.
Di antaranya…
Karya Inovasi Teknologi Balitbang ESDM
Jejak Langkah Transformasi Balitbang ESDM
Untuk terus mengembangkan dan meningkatkan inovasi teknologi tersebut,
serta mendukung kemandirian energi secara nasional dan menyeluruh,
Balitbang ESDM pun bertransformasi menjadi Badan Layanan Umum (BLU).
Melalui BLU, unit pemerintah didorong untuk:
BLU membuat Balitbang ESDM dapat melakukan kegiatan kelitbangan
dan operasionalnya secara mandiri tanpa bergantung dengan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Hasilnya diarahkan secara komersial dengan kualitas
pelayanan prima berdasarkan prinsip efisiensi dan produktivitas.
Tujuannya, selain dapat memacu pertumbuhan investasi pada
Sejak dibentuk, ada empat unit yang bernaung di bawah Balitbang ESDM.
Pada 2009, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan
Gas Bumi menjadi unit pertama yang lebih dulu bertransformasi menjadi
BLU.
Kemudian pada akhir 2017, menyusul seluruhnya.
Kini setelah bertransformasi, arah pelayanan inovasi serta jasa bidang energi
dan sumber daya mineral ditujukkan pada:
Peningkatan pasokan energi untuk daerah-daerah kepulauan,
berupa gas (converter) dan
peningkatan kapasitas
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di daerah pelosok atau garda terdepan (remote area).
Peningkatan pemanfaatan sumber energi,
seperti pengolahan batu bara bersih melalui produk inovasi gasmin, serta peningkatan
pemanfaatan dimethyl ether (DME) sebagai substitusi liquified petroleum gas (LPG) dan bahan bakar minyak (BBM).
Peningkatan nilai tambah ekonomi,
melalui kegiatan sertifikasi
cadangan migas, evaluasi mutu minyak dan gas bumi, serta
pemanfaatan land air gun untuk mengetahui potensi cadangan minyak dan gas bumi.
Dengan skema BLU, Balitbang ESDM juga bisa lebih mengoptimalkan fungsi dan pekerjaan terkait dengan penyediaan jasa layanan yang relevan sesuai dengan unit yang tersedia.
Hasilnya...
Dengan skema BLU, Balitbang ESDM sudah berkontribusi. Namun, perjalanan belum selesai.
Saat ini Balitbang ESDM membuka kesempatan untuk pihak lain agar dapat kerja sama dan bersinergi untuk menjadi bagian dari dukungan itu.
Pada akhirnya, semua langkah dan kerja-kerja tersebut adalah bagian dari dukungan untuk mengejar serta mewujudkan ketahanan, kemandirian, serta kedaulatan energi di Tanah Air.
Di masa depan, kita semua akan melihat bahwa Indonesia mampu.
Sehingga...
Mewujudlah #EnergiBerkeadilan di bumi pertiwi.