Potensi Tambahan Kawasan wisata

Banyu pun semakin takjub karena bendungan juga memiliki potensi tambahan sebagai kawasan wisata. Artinya, kawasan di sekitar bendungan dapat dimanfaatkan sebagai obyek wisata. Sebagai contoh, Bendungan Gongseng di Bojonegoro, Jawa Timur.

Dengan tambahan potensi wisata itu, pembangunan bendungan juga diharapkan dapat mendongkrak perekonomian warga sekitar.

Hydro Power

Bendungan sebagai infrastruktur Sumber Daya Air

Banyu menyadari bahwa Indonesia kaya akan sumber daya air. Indonesia memiliki potensi sumber daya air mencapai 2,78 triliun m³ per tahun. Namun, jumlah air yang dapat dimanfaatkan hanya sekitar 691,3 miliar m³.

Dari jumlah tersebut, baru 222,59 miliar m³ per tahun air yang sudah dimanfaatkan. Sementara, sebanyak 468,72 miliar m³ belum dimanfaatkan secara maksimal.

Potensi Sumber Daya Air di Indonesia

Besarnya potensi sumber daya air di Indonesia membuat Presiden Joko Widodo mencanangkan ketahanan air sebagai salah satu sektor yang diprioritaskan dalam pembangunan infrastruktur.

Oleh sebab itu, Kementerian PUPR mengelola infrastruktur penampungan air. Hingga 2014, Indonesia memiliki infrastruktur penampung air dengan rincian sebagai berikut:

Klik tampungan air untuk melihat rincian

SITU

Jumlah: 310

Volume: 1,25 miliar m³

Luas genangan: 115.390.793 ha

Bendungan sebagai Penunjang Ketahanan Air

Di samping keempat infrastruktur tersebut, pembangunan bendungan juga dinilai sebagai salah satu upaya penting dalam menjaga ketahanan air nasional.

untuk menjamin ketahanan air, pada periode 2015-2025, pemerintah indonesia akan membangun 61 bendungan

Total Bendungan yang Dikelola Pemerintah

Saat ini, Indonesia memiliki 215 bendungan eksisting yang dikelola oleh Pemerintah. Ditargetkan pada tahun 2025, jumlah tersebut bertambah 32 menjadi 247 bendungan dengan total volume tampung diperkirakan sebesar 10,98 miliar m³.

Program Pembangunan 61 Bendungan 2014-2025

Dari jumlah tersebut, sebanyak 61 di antaranya masuk ke dalam rencana strategis Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Sumber Daya Air periode 2014-2025. Bendungan tersebut tersebar dari ujung barat sampai timur Indonesia, dari Aceh hingga Maluku. Berikut daftar persebaran Program Pembangunan 61 Bendungan Baru Periode 2014-2025.

Aceh Sumut Kepri Sumsel Lampung Jabar Banten Jateng Jatim Bali Ntb Sulsel Ntt Kalsel Kaltim Sulbar Gorontalo Sulut Sultra maluku

Aceh Kaltim Sumut Kalsel Kepri Bali Sumsel Ntb Lampung Ntt

Gorontalo Banten sulut Jabar Sulbar Jateng Sultra jatim Sulsel Maluku

Pemanfaatan 61 Bendungan Baru 2015-2025

Pembangunan Program 61 Bendungan Baru akan dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, seperti irigasi, pengendali banjir, air baku, PLTA, serta kebutuhan multifungsi lain.

Dari 61 bendungan, sebanyak 52 bendungan mempunyai potensi untuk irigasi. 53 untuk pengendali banjir, 58 untuk air baku, 43 untuk PLTA, serta 38 untuk multifungsi.

Adapun total potensi pemanfaatan 61 bendungan baru tersebut, yakni

Luas Genangan

23.834,66 ha

Reduksi Banjir

13.318,49 m³ per detik

Volume Air

3,81 miliar m³

Air Baku

45,60 m³ per detik

Irigasi

386.496 ha

Listrik

256,36 MW

Pemanfaatan 61 Bendungan Baru 2015-2025

Pembangunan Program 61 Bendungan Baru akan dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, seperti irigasi, pengendali banjir, air baku, PLTA, serta kebutuhan multifungsi lain.

Dari 61 bendungan, sebanyak 52 bendungan mempunyai potensi untuk irigasi. 53 untuk pengendali banjir, 58 untuk air baku, 43 untuk PLTA, serta 38 untuk multifungsi.

Pemanfaatan 61 Bendungan Baru 2015-2025

Adapun total potensi pemanfaatan 61 bendungan baru tersebut, yakni

Luas Genangan

23.834,66 ha

Reduksi Banjir

13.318,49 m³ per detik

Volume Air

3,81 miliar m³

Air Baku

45,60 m³ per detik

Irigasi

386.496 ha

Listrik

256,36 MW

Bendungan sebagai Penunjang Ketahanan Pangan

Pembangunan bendungan tidak hanya bermanfaat sebagai infrastruktur penunjang ketahanan air. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pembangunan bendungan di sejumlah wilayah Indonesia juga bertujuan meningkatkan ketahanan pangan secara nasional.

Pembangunan 61 bendungan diharapkan akan meningkatkan layanan irigasi menjadi 1.148.041 hektar. Dengan demikian, intensitas tanam dapat dinaikkan.

Bagaimana Pak Menteri?

Sebagai penunjang ketahanan air dan pangan secara nasional, pembangunan bendungan juga sejalan dengan

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

atau

Sustainable Development Goals (SDGs)

Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik, serta mendukung pertanian berkelanjutan

Memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih yang berkelanjutan, serta sanitasi bagi semua masyarakat

Memastikan akses terhadap energi yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan, dan modern

Banyu jadi tahu bahwa selain sebagai penampung air hujan, bendungan juga memiliki banyak manfaat, mulai dari pengendali banjir, sumber air baku, hingga PLTA. Bahkan, sumber air bersih dan energi listrik yang menyala di rumah Banyu juga dihasilkan dari Bendungan Jatiluhur.

Lewat pembangunan bendungan dari barat sampai timur Indonesia, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air berkomitmen untuk memperluas manfaat dan fungsi bendungan secara lebih merata. Dengan demikian, keberadaan bendungan dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Pada akhirnya, pembangunan infrastruktur yang terpadu, termasuk bendungan, dapat meningkatkan daya saing, menjamin keadilan sosial, dan memperkuat persatuan nasional.