Mengenal
Lebih Jauh
Bendungan

Infrastruktur tampungan air

Penunjang Ketahanan Pangan

scroll down
Halo, nama saya Banyu! Halo, nama saya Banyu!
Saya merupakan mahasiswa Teknik Sipil semester awal yang tengah melaksanakan study tour ke bendungan terbesar di Indonesia, yakni Bendungan Ir H Juanda atau yang lebih dikenal dengan nama Bendungan Jatiluhur. Saya merupakan mahasiswa Teknik Sipil semester awal yang tengah melaksanakan study tour ke bendungan terbesar di Indonesia, yakni Bendungan Ir H Juanda atau yang lebih dikenal dengan nama Bendungan Jatiluhur.
Yuk, jalan-jalan ke bendungan bersama saya! Yuk, jalan-jalan ke bendungan bersama saya!
Pernahkah kamu mengunjungi Bendungan Jatiluhur? Bendungan terbesar pertama di Indonesia ini sudah ada lebih kurang 5 dekade adanya. Pernahkah kamu mengunjungi Bendungan Jatiluhur? Bendungan terbesar pertama di Indonesia ini sudah ada lebih kurang 5 dekade adanya.
Bendungan Jatiluhur dibangun pada 1957 Peletakan batu pertama bendungan ini dilakukan oleh Presiden Soekarno dan peresmiannya oleh Presiden Soeharto pada 26 Agustus 1967 Bendungan Jatiluhur dibangun pada 1957 Peletakan batu pertama bendungan ini dilakukan oleh Presiden Soekarno dan peresmiannya oleh Presiden Soeharto pada 26 Agustus 1967

Memiliki luas genangan yang mencapai 7.780 hektare (ha), Bendungan Jatiluhur menjadi bendungan terbesar pertama di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.

Pada awalnya, Bendungan Jatiluhur dibangun untuk membendung aliran air dari Sungai Citarum. Bendungan tersebut dibuat sebagai sumber air untuk mengairi sawah seluas 240.000 ha.

Namun, seiring waktu berjalan, bendungan tersebut kian multifungsi. Saat ini, Bendungan Jatiluhur juga berfungsi sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA).


                        Bendungan Jatiluhur hanyalah salah satu contoh dari begitu banyak bendungan yang tersebar di seluruh Indonesia.

                        Dengan 6 turbin berkekuatan 150 megawatt (MW), Bendungan Jatiluhur dapat memproduksi listrik sekitar 2.700 kilowatt per hour
                        (KWH) setiap harinya. Bendungan itu juga difungsikan untuk penyediaan air baku, penanggulangan banjir, dan memiliki manfaat tambahan sebagai obyek wisata.
Bendungan Jatiluhur
Banyu
Banyu sering mendengar berbagai istilah yang terkait dengan bendungan,  seperti bendung, embung, waduk, dan danau.
Saat ini, penyebutan istilah tersebut memang kerap tumpang tindih karena seluruhnya berkaitan dengan sumber daya air (SDA).
Jadi, apa perbedaan antara bendungan, bendung, embung, waduk, dan danau? Yuk cari tahu bersama Banyu!!

Adapun waduk merupakan genangan air yang terbentuk sebagai akibat dibangunnya bendungan. Bentuknya berupa kolam penyimpanan berukuran besar.

Waduk

Bendungan didefinisikan sebagai bangunan berupa urugan tanah, urugan batu, dan beton yang berfungsi untuk menahan serta menampung air sehingga terbentuk waduk. Bendungan juga memiliki fungsi yang lebih lengkap selain sebagai penahan air, yakni sebagai pembangkit listrik.

Bendungan

Bendungan didefinisikan sebagai bangunan berupa urugan tanah, urugan batu, dan beton yang berfungsi untuk menahan serta menampung air sehingga terbentuk waduk. Bendungan juga memiliki fungsi yang lebih lengkap selain sebagai penahan air, yakni sebagai pembangkit listrik.

Bendungan

Adapun waduk merupakan genangan air yang terbentuk sebagai akibat dibangunnya bendungan. Bentuknya berupa kolam penyimpanan berukuran besar.

Waduk

Klik papan untuk melihat contoh

Sementara itu, bendung adalah bangunan yang dibangun melintang sungai dan sengaja dibuat untuk mengendalikan elevasi muka air. Dengan demikian, air sungai dapat disadap dan dialirkan sesuai dengan gaya gravitasi. Kelebihan air pada bendung dilimpahkan ke hilir dengan terjunan yang dilengkapi dengan kolam olak untuk meredam energi.

Pada dasarnya, perbedaan antara bendungan dan bendung terletak pada fungsi dan ukurannya. Bendungan berfungsi untuk menahan laju air sehingga membentuk waduk. Sementara itu, bendung berfungsi mengendalikan elevasi muka air. Dari segi ukuran, bendung relatif lebih kecil ketimbang bendungan.

Pada dasarnya, perbedaan antara bendungan dan bendung terletak pada fungsi dan ukurannya. Bendungan berfungsi untuk menahan laju air sehingga membentuk waduk. Sementara itu, bendung berfungsi mengendalikan elevasi muka air. Dari segi ukuran, bendung relatif lebih kecil ketimbang bendungan.

Sementara itu, bendung adalah bangunan yang dibangun melintang sungai dan sengaja dibuat untuk mengendalikan elevasi muka air. Dengan demikian, air sungai dapat disadap dan dialirkan sesuai dengan gaya gravitasi. Kelebihan air pada bendung dilimpahkan ke hilir dengan terjunan yang dilengkapi dengan kolam olak untuk meredam energi.

line

Klik papan untuk melihat contoh

Lalu, embung merupakan bangunan penyimpan air yang dibangun di daerah kekurangan air atau biasanya terletak di luar alur utama sungai. Bangunan embung umum digunakan di daerah Timur Indonesia, mulai dari Pulau Bali sampai Pulau Seram di Provinsi Maluku.

embung

Lalu, embung merupakan bangunan penyimpan air yang dibangun di daerah kekurangan air atau biasanya terletak di luar alur utama sungai. Bangunan embung umum digunakan di daerah Timur Indonesia, mulai dari Pulau Bali sampai Pulau Seram di Provinsi Maluku.

Sementara itu, danau adalah wadah air di permukaan bumi dan ekosistemnya terbentuk secara alami yang sekelilingnya dibatasi oleh sempadan danau. Hal inilah yang membedakannya dengan waduk dan embung yang umumnya dibuat oleh manusia.

danau

Sementara itu, danau adalah wadah air di permukaan bumi dan ekosistemnya terbentuk secara alami yang sekelilingnya dibatasi oleh sempadan danau. Hal inilah yang membedakannya dengan waduk dan embung yang umumnya dibuat oleh manusia.

Klik papan untuk melihat contoh

STRUKTUR DAN KOMPONEN
BENDUNGAN

Banyu semakin penasaran dengan bagian-bagian pada bendungan. Pasalnya, struktur dan komponen bendunganlah yang membuat bangunan ini dapat berfungsi dan bermanfaat bagi masyarakat.

Sebab itu, Banyu menyalakan drone untuk menyusuri setiap tubuh bendungan.

Bantu Banyu menyalakan drone dengan mengeklik "Engine Start"!

engine start
engine start
drone
bayu

Melalui drone, Banyu dapat melihat berbagai komponen bendungan dengan sudut pandang eagle eye, seperti bangunan pengambilan, tubuh bendungan utama, bangunan pelimpah, serta bangunan pengelak.


Click untuk dapat melihat setiap komponen bendungan secara jelas.

bayu
bangunan pengambilan
bangunan pelimpah
bendungan utama
bangunan pengelak

FUNGSI BENDUNGAN

Banyu melihat bahwa bendungan memiliki berbagai fungsi yang tidak banyak dipahami oleh masyarakat.

background

Seperti diketahui, Indonesia memiliki curah hujan yang relatif besar. Pada musim hujan, ketersediaan air melimpah. Bahkan, curah hujan yang tinggi membuat air tak mampu terserap tanah. Akibatnya, Indonesia dihadapkan pada bencana hidroklimatologi, seperti banjir.

Sebaliknya, pada musim kemarau, Indonesia harus berjibaku dengan bencana kekeringan karena sumber air mengering. Hal ini membuat masyarakat kesulitan mengakses air bersih. Sejumlah sawah pun mengalami kekeringan.

Seperti diketahui, Indonesia memiliki curah hujan yang relatif besar. Pada musim hujan, ketersediaan air melimpah. Bahkan, curah hujan yang tinggi membuat air tak mampu terserap tanah. Akibatnya, Indonesia dihadapkan pada bencana hidroklimatologi, seperti banjir.

Sebaliknya, pada musim kemarau, Indonesia harus berjibaku dengan bencana kekeringan karena sumber air mengering. Hal ini membuat masyarakat kesulitan mengakses air bersih. Sejumlah sawah pun mengalami kekeringan.

gambar ilustrasi gambar ilustrasi
next
Best Experience on portrait mode only,
please rotate your device.