FAKTA MENARIK JEMBATAN KALI KUTO

Merupakan salah satu ikon Tol Trans Jawa yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 2018.
Memiliki panjang 100 meter dengan bobot seberat 2.400 ton.
Terdiri dari tiga jalur pada masing-masing sisinya.
Menggunakan material baja yang dirakit di tiga tempat, yaitu Serang, Tangerang, dan Pasuruan.
Pelengkung bentang utama memiliki tinggi 30 meter.
Tali penyangga pada pinggir jembatan menggunakan kawat besar.
Perakitan jembatan dilakukan langsung di lokasi pemasangan.
Pemasangan setiap bagian jembatan terdiri dari 12 segmen.
Pembangunan menggunakan metode Lowering System yang merupakan pioneering jembatan di Indonesia. Pembangunan dengan metode ini tidak mengganggu sungai dan pengerjaan menjadi lebih cepat. Sebab, jembatan tidak memerlukan pondasi bawah untuk tower seperti jembatan pada umumnya.

Yuk, ikuti keseruan perjalanan Bima melintasi Jalan Tol Trans-Jawa!

Perjalanan Bima dimulai pada pukul 07.00 WIB dari tempat tinggalnya di Senen, Jakarta Pusat, menuju Tol Jakarta-Cikampek (Japek) melalui Tol Dalam Kota.

Saat berada di ruas Tol Japek, Bima melintasi Tol Layang Mohamed bin Zayed (MBZ) yang memiliki panjang 38 km

Nama Tol Layang MBZ diambil dari nama Presiden Uni Emirat Arab (UAE), yaitu Pangeran Mohamed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan sebagai bentuk apresiasi atas hubungan diplomatik kedua negara.

Pergantian nama menjadi Tol Layang MBZ yang sebelumnya bernama Tol Layang Jakarta-Cikampek diresmikan pada 12 April 2021. Peresmian dihadiri oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Duta Besar RI untuk UEA Hasan Bagis, serta Duta Besar UEA untuk Indonesia Abdullah Salem Obeid Al Dhaheri.

Sumber: Kompas.com, Selasa (17/5/2022)

Tol Layang MBZ merupakan tol layang terpanjang dan menjadi tol bertingkat (double decker motorway) pertama di Indonesia.

Infrastruktur ini dibangun untuk memisahkan jalur komuter Jakarta-Bekasi-Cikarang dengan jalur perjalanan jarak jauh, seperti Cirebon, Bandung, Semarang, dan Surabaya.

Dengan begitu, kendaraan kecil, sedan, dan jeep, dapat mengakses Tol Layang MBZ.

Sementara, kendaraan besar, seperti bus dan truk, jarak jauh diarahkan menggunakan jalur Tol Japek eksisting.

Tidak terasa, Bima sudah berada di ruas Tol Batang-Semarang. Ini berarti, ia dan keluarga telah memasuki Provinsi Jawa Tengah.

Selepas pintu Tol Singosari, Bima mengarahkan mobil ke hotel di Kota Malang. Pasalnya, sebelum ke Bromo, ia dan keluarga ingin mengunjungi obyek wisata di Malang, seperti Museum Angkut dan Jatim Park di Batu, Malang.

FAKTA MENARIK JEMBATAN KALI KUTO

Loading...

Yuk, ikuti keseruan perjalanan Bima melintasi Jalan Tol Trans-Jawa!