Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak di tengah garis ekuator. Hal ini membuat negeri ini kaya akan sumber energi.

Sinar surya terus bersinar sepanjang tahun, potensi energi angin melimpah, persediaan mineral pun cukup banyak. Belum lagi ditambah dengan kekayaan dari perairan yang bisa dimanfaatkan dengan bijak. Semua itu bisa menjadi modal untuk mencapai kemandirian energi.

Namun, masih ada satu hal yang menjadi tantangan bagi Indonesia. Sebagai negara kepulauan yang luas, Indonesia masih perlu mengupayakan distribusi dan penyediaan sumber energi yang merata dari pusat hingga pelosok negeri. Dengan kata lain, mewujudkan energi berkeadilan.

Indonesia mencoba mengatasi hal tersebut melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Balitbang ESDM).

Untuk mewujudkan upaya itu, Balitbang ESDM didukung oleh empat unit di bawahnya.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konversi Energi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara, serta Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan.

Sepanjang perjalanannya, Balitbang ESDM pun melakukan beragam upaya dan menorehkan capaian yang cukup signifikan, salah satunya dengan menciptakan berbagai produk inovasi teknologi.

Kemudian, untuk terus mengembangkan dan meningkatkan kemandirian energi secara nasional, Balitbang ESDM bertransformasi menjadi Badan Layanan Umum (BLU).

Perubahan menuju BLU ini dilakukan secara bertahap mulai 2009 hingga pada akhirnya bertransformasi secara menyeluruh pada 2017.

Melalui BLU, unit pemerintah didorong untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai prinsip good corporate governance (GCG) dan didorong untuk lebih meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Semua itu demi masa depan Indonesia yang berdaulat di bidang energi dan mampu menghadirkan energi berkeadilan.