Perjalanan industri otomotif Indonesia, dari pengimpor sampai menjadi pengekspor, dari Indonesia untuk dunia.

Dahulu, orang menempuh perjalanan darat dengan berjalan kaki.

Lalu, orang menggunakan hewan sebagai tunggangan.

Secara bertahap, orang mulai mengenal teknologi sederhana, seperti gerobak dan sepeda.

Kini, kendaraan bermotor menjadi pilihan.

Kemudahan...

merupakan alasan orang terus mencari alternatif moda transportasi untuk menempuh perjalanan darat.

Riset Nielsen pada 2014 mendapati, masyarakat Indonesia cenderung ingin memiliki mobil.

81%

responden berencana membeli mobil dalam waktu dua tahun ke depan.

85%

responden menilai mobil merupakan sarana terbaik untuk mobilitas harian.

Permintaan akan kendaraan mobil di Indonesia dari tahun ke tahun pun semakin meningkat. Hal tersebut dibuktikan dengan tren data produksi kendaraan bermotor domestik yang dirilis oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia sejak 1972 hingga triwulan pertama 2017.

Hal itu menjadi peluang bagi industri otomotif

Dari semula impor untuk memenuhi kebutuhan mobil di Indonesia, industri otomotif bertahap memulai produksi di dalam negeri....

1971

Toyota Astra Motor didirikan sebagai perusahaan pengimpor mobil Toyota ke Indonesia.

1977

Peluncuran Kijang generasi pertama yang kini akrab disebut Kijang buaya.

1982

Toyota membuka pabrik mesin mobil pertamanya di Indonesia yang berlokasi di Sunter.

1987

Kali pertama Toyota mengekspor mobil ke luar Indonesia.

1989

Produksi mobil Toyota telah mencapai 500.000 unit. Seiring dengan terus dilakukannya proses alih teknologi di pabrik-pabriknya, Toyota juga terus meningkatkan kualitas SDM Indonesia di bidang otomotif.

2000

Pabrik Karawang Toyota 1 mulai beroperasi untuk memproduksi mobil.

2013

Pabrik Karawang Toyota 2 dibuka.

2016

Pabrik Karawang Toyota 3 yang telah mengadaptasi teknologi termutakhir sudah lebih efisien dan ramah lingkungan dibuka. Produksi mobil Toyota telah mencapai 3 juta unit.

Seri perdana kendaraan tersebut, populer dengan nama Kijang buaya,
merupakan mobil pertama yang dirakit dan rangkanya diproduksi di dalam negeri.

Pada 1977 Kijang buaya dibangun dengan 19 persen komponen lokal
dan terjual 26.886 unit terhitung sampai 1980.

Kini, Indonesia tak hanya memproduksi kerangka dan merakit mobil,
pembuatan komponen dan mesin pun sudah dilakukan di sini.

Cerita di atas merupakan perjalanan Toyota Motor Manufacturing Indonesia. 
Per 2016, proses produksi mereka sudah didukung lima pabrik di dua kawasan.

Sunter Plant 1

Kapasitas produksi
195.000 unit per tahun
Mulai produksi

1973

Sunter Plant 2

Kapasitas produksi
12.000 ton per tahun
Mulai produksi

1977

Karawang Plant 1

Kapasitas produksi
130.000 unit per tahun
Mulai produksi

1998

Karawang Plant 2

Kapasitas produksi
120.000 unit per tahun
Mulai produksi

2013

Karawang Plant 3

Kapasitas produksi
216.000 unit per tahun
Mulai produksi

2016

  • 1973
  • 1977
  • 1998
  • 2013
  • 2016
Mari sejenak mengintip proses produksi di lima pabrik Toyota Motor Manufacturing Indonesia....

Hasil produksi mobil anak negeri ini sekarang sudah masuk pasar ekspor, baik berupa komponen, mesin, maupun dalam wujud utuh mobil. Setidaknya lebih dari 80 negara sudah menjadi pasar ekspor produk ini.

Component

 

Mobil yang telah dirakit dan diekspor dalam bentuk satu unit utuh.

CKD

(Completely Knock Down)

Mobil yang diekspor dalam bentuk setengah jadi, masih perlu dirakit kembali menjadi utuh di negara tujuan ekspor.

Engine

 

Mesin mobil dengan jenis 1 NR, 2 NR, 1 TR, dan 2 TR.

Die

 

Alat bantu produksi yang digunakan dalam pencetakan bagian-bagian badan mobil (stamping).

Jig

 

Alat bantu produksi yang digunakan dalam pengelasan kerangka (sasis) mobil.

CBU

(Completely Build Up)

Bagian-bagian untuk membentuk satu unit mobil utuh, baik komponen mesin maupun komponen non-mesin.

TOYOTA MOTOR
MANUFACTURING
INDONESIA
SEJAK 1987
SUDAH MELAKUKAN EKSPOR . . .
Sepanjang 2016 volume ekspor kendaraan utuh mencapai
87 %
DARI TOTAL VOLUME EKSPOR OTOMOTIF INDONESIA
1987-2017
AKUMULASI VOLUME
EKSPOR KENDARAAN UTUH

MENCAPAI
1.065.000 UNIT

Tantangan dan peluang masih akan terus datang bagi industri otomotif di Indonesia. Tetap melaju dengan semangat “Dari Indonesia, oleh Indonesia, untuk Indonesia dan dunia....”

PRODUSER

Sri Noviyanti // Aris F Harvenda // Muhammad Latief

PENULIS

Palupi Annisa Auliani // Sheila Respati // Sri Noviyanti

RISET & DATA

Azwar Ferdian // Agung Kurniawan

EDITOR BAHASA

Erwin Hutapea

VIDEOGRAFER & FOTOGRAFER

Kristianto Purnomo // Andreas Lukas Altobeli // Lulu Cinantya Mahendra //
Roderick Adrian Mozes // Garry Andrew Lotulung

EDITOR VIDEO

Lulu Cinantya Mahendra

KREATIF

Sheila Respati // Daniel Malau

GRAFIS

Muhammad Rizky

DEVELOPER

Muhamad Ambrikom Tidar